Sistem BUS
1. Penghubung bagi keseluruhan komponen komputer dalam
menjalankan tugasnya
2. Komponen komputer :
1. CPU
2. Memori
3. Perangkat I/O
Transfer
data antar komponen komputer.
1. Data atau program yang tersimpan dalam memori dapat
diakses dan dieksekusi CPU melalui perantara bus
2. Melihat hasil eksekusi melalui monitor juga
menggunakan sistem bus
3. Kecepatan komponen penyusun komputer harus diimbangi
kecepatan dan manajemen bus yang baik
Mikroprosesor
·
Melakukan pekerjaan
secara paralel
·
Program dijalankan
secara multitasking
·
Sistem bus tidak hanya lebar tapi juga cepat
Interkoneksi
komponen sistem komputer dalam menjalankan fungsinya
·
Interkoneksi bus
·
Pertimbangan–pertimbangan
perancangan bus
Struktur Interkoneksi adalah Kompulan lintasan atau saluran berbagai modul
(CPU,Memori,I/O)
Struktur
interkoneksi bergantung pada
1. Jenis data
2. Karakteristik pertukaran data
Jenis Data
Memori
:
Memori
umumnya terdiri atas N word memori dengan panjang yang sama. Masing–masing word
diberi alamat numerik yang unik (0, 1, 2, …N-1). Word dapat dibaca maupun ditulis pada memori dengan
kontrol Read dan Write.
Lokasi bagi operasi dispesifikasikan oleh sebuah alamat.
Modul
I/O :
Operasi
modul I/O adalah pertukaran data dari dan ke dalam komputer. Berdasakan
pandangan internal, modul I/O dipandang sebagai sebuah memori dengan operasi
pembacaan dan penulisan. Seperti telah dijelaskan pada bab 6 bahwa modul I/O
dapat mengontrol lebih dari sebuah perangkat peripheral. Modul I/O juga dapat
mengirimkan sinyal interrupt.
CPU
:
CPU
berfungsi sebagai pusat pengolahan dan eksekusi data berdasarkan
routine–routine program yang diberikan padanya. CPU mengendalikan seluruh
sistem komputer sehingga sebagai konsekuensinya memiliki koneksi ke seluruh
modul yang menjadi bagian sistem komputer.
Dari
jenis pertukaran data yang diperlukan modul–modul komputer, maka struktur
interkoneksi harus mendukung perpindahan data.
·
Memori
ke CPU : CPU melakukan
pembacaan data maupun instruksi dari memori.
·
CPU
ke Memori : CPU melakukan
penyimpanan atau penulisan data ke memori.
·
I/O
ke CPU : CPU membaca data
dari peripheral melalui modul I/O.
·
CPU
ke I/O : CPU mengirimkan
data ke perangkat peripheral melalui modul I/O.
·
I/O
ke Memori atau dari Memori :
digunakan pada sistem DMA
Sampai
saat ini terjadi perkembangan struktur interkoneksi, namun yang banyak
digunakan saat ini adalah sistem bus.
Sistem bus
1. Digunakan secara tunggal
2. Digunakan secara jamak,
Hal
ini Tergantung karakteristik sistemnya
Interkoneksi Bus – Struktur Bus
Sebuah
bus biasanya terdiri atas beberapa saluran. Sebagai contoh bus data terdiri atas 8 saluran sehingga dalam satu
waktu dapat mentransfer data 8 bit. Secara umum fungsi saluran bus dikatagorikan dalam tiga bagian, yaitu :
·
Saluran data
·
Saluran alamat
·
Saluran kontrol
Gambar 2. Pola Interkoneksi
Saluran Data
Lintasan
bagi perpindahan data antar modul. Secara kolektif lintasan ini disebut bus data. Umumnya jumlah saluran terkait dengan panjang word,
misalnya 8, 16, 32 saluran.
Tujuan
: agar mentransfer word dalam sekali waktu.
Jumlah
saluran dalam bus data dikatakan lebar bus, dengan satuan bit, misal lebar bus 16 bit
Saluran Alamat (Address Bus)
·
Digunakan untuk
menspesifikasi sumber dan tujuan data pada bus data.
·
Digunakan untuk
mengirim alamat word pada memori yang akan diakses CPU.
·
Digunakan untuk
saluran alamat perangkat modul komputer saat CPU mengakses suatu modul.
·
Semua peralatan
yang terhubung dengan sistem komputer, agar dapat diakses harus memiliki
alamat.
Contoh
: mengakses port I/O, maka port I/O harus memiliki alamat hardware-nya
Saluran kontrol (Control Bus)
Digunakan
untuk mengontrol bus data, bus alamat dan
seluruh modul yang ada.
Karena bus data dan bus alamat
digunakan oleh semua komponen maka diperlukan suatu mekanisme kerja yang
dikontrol melalui bus kontrol ini.
Sinyal
– sinyal kontrol terdiri atas
·
Sinyal pewaktuan
adalah Sinyal pewaktuan menandakan validitas data dan alamat
·
Sinyal–sinyal
perintah adalah Sinyal perintah berfungsi membentuk suatu operasi
Prinsip Operasi Bus
1. Meminta penggunaan bus.
2. Apabila telah disetujui, modul akan memindahkan data
yang diinginkan ke modul yang dituju
Hierarki Multiple Bus
Bila
terlalu banyak modul atau perangkat dihubungkan pada bus maka akan terjadi penurunan kinerja
Faktor
– faktor :
1. Semakin besar delay propagasi untuk mengkoordinasikan
penggunaan bus.
2. Antrian penggunaan bus semakin panjang.
3. Dimungkinkan habisnya kapasitas transfer bus sehingga memperlambat data.
Contoh Bus
Banyak perusahaan yang
mengembangkan bus – bus antarmuka terutama untuk perangkat peripheral. Diantara
jenis bus yang beredar di pasaran saat ini adalah PCI, ISA, USB,
SCSI, FuturaBus+, FireWire, dan lain – lain. Semua memiliki keunggulan, kelemahan, harga dan teknologi yang berbeda sehingga akan mempengaruhi jenis – jenis penggunaannya.
SCSI, FuturaBus+, FireWire, dan lain – lain. Semua memiliki keunggulan, kelemahan, harga dan teknologi yang berbeda sehingga akan mempengaruhi jenis – jenis penggunaannya.
Contoh Eksekusi Program
Tahap 1
PC ( Program Counter )
berisi alamat 300 untuk instruksi pertama. Instruksi yang berada dialamat 300
dimuatkan ke IR ( Instruction Register ).Tentunya proses ini
melibatkan penggunaan MAR ( Memory Address Register ) dan MBR ( Memory
Buffer Register
Tahap 2
Instruksi dalam IR:
untuk 4 bit pertama menunjukkan opcode, bit berikutnya yaitu 12 bit menunjukkan
alamat. Jadi instruksi 1940 maksudnya 1 = opcode 0001 = isi AC dari memori
alamat 940
Tahap 3
PC bertambah nilainya
dan instruksi berikutnya diambil yaitu di alamat 301 dan dimasukkan di dalam
IR.
Tahap 4
Instruksi dalam IR
yaitu 5941 maksudnya 5 =opcode 0101 =tambahkan AC dengan isi memori alamat 941
dan hasilnya disimpan dalam AC.
Tahap 5
PC bertambah nilainya
dan instruksi berikutnya diambil yaitu di alamat 302 dan dimasukkan di dalam
IR.
Tahap 6
Instruksi dalam IR
yaitu 2941 maksudnya 2 = opcode 0010 = isi AC disimpan di memori alamat 941.
Gambar
: Arsitektur bus jamak tradisional
Arsitektur
bus jamak
Prosesor,
cache memori dan memori utama terletak pada bus tersendiri pada level tertinggi
karena modul – modul tersebut memiliki karakteristik pertukaran data yang
tinggi.
Pada
arsitektur berkinerja tinggi, modul – modul I/O diklasifikasikan menjadi dua,
· 1.Memerlukan transfer
data berkecepatan tinggi
· 2.Memerlukan transfer
data berkecepatan rendah.
3 Modul
dengan transfer data berkecepatan tinggi disambungkan dengan bus berkecepatan
tinggi pula,
Modul
yang tidak memerlukan transfer data cepat disambungkan pada bus ekspansi
Gambar
: Arsitektur bus jamak kinerja tinggi
Keuntungan
hierarki bus jamak kinerja tinggi
1. Bus berkecepatan tinggi lebih terintegrasi dengan
prosesor
2. Perubahan pada arsitektur prosesor tidak begitu
mempengaruhi kinerja bus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar